Kamis, 17 Desember 2015

Info Ikan Tuna


Pendahuluan
            Ikan merupakan bahan pangan yang sangat tinggi peminatnya.  Salah satu jenis ikan yang banyak diminati, baik di pasar lokal maupun internasional, adalah ikan tuna.  Yang dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Thunnus sp dan dalam bahasa Inggris disebut skipjack.  Ikan tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir disemua daerah tropis maupun subtropis.
Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam jarak jauh.  Ikan tuna terdiri dari bermacam macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus).  Hingga saat ini tuna masih dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budi daya.  Keberhasilan operasi penangkapan sangat ditentukan oleh keterampilan mengenali pola tingkah laku ikan tuna yang berkaitan dengan kebiasaan makan, suhu air, arus air, dan musim kawin.
Indonesia merupakan salah satu Negara pengekspor tuna terbesar di dunia.  Ikan tuna pada umumnya diekspor dalam bentuk segar utuh disiangi (fresh whole gilled and gutted), produk beku utuh disiangi (frozen whole gilled and gutted), loin (frozen loin), dan steak beku (frozen steak); serta produk dalam kaleng (canned tuna).
Produk produk tuna tersebut sebagian besar diekspor ke manca Negara dan hanya sebagian kecil yang dipasarkan di dalam negeri.  Dalam kurun waktu    1999 -2004, volume ekspor tuna mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,72 % per tahun yakni dari 87.581 ton menjadi 94,221 ton, sedangkan dari sisi nilai, terjadi kenaikan rata rata sebesar 5,56 % per tahun, yakni dari US $ 189,397 juta pada tahun 1999 menjadi US $ 243,937 juta pada tahun 2004 (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2005).
Negara yang menduduki peringkat atas sebagai tujuan ekspor tuna Indonesia adalah Jepang (36,84 %), disusul Amerika Serikat (20,45 %), dan Uni Eropa (12,69 %). Data ini menggambarkan bahwa tiga negara/kawasan tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor tuna Indonesia (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2005).
Namun, pelaku bisnis perikanan maupun pemerintah pusat hingga daerah masih menemukan sejumlah kendala dan tantangan untuk meningkatkan produksi dan kegiatan ekspor ikan laut di Indonesia, antara lain sarana dan prasarana jalan belum memadai termasuk infrastruktur pelabuhan dan pusat pendaratan ikan, sumber daya listrik dan bahan bakar minyak yang terbatas, fasilitas transport darat, udara, serta laut yang tidak menunjang sehingga biaya transport tinggi, adanya kegiatan penangkapan ikan ilegal dan penjualan ikan antarkapal dan pengelolaan perikanan belum mapan, seperti pendataan (logbook) dan pengendalaian penangkapan.
Dalam hal ekspor Ikan tuna nasional juga masih menghadapi masalah biaya pengiriman yang sangat tinggi, dari pengumpul di berbagai daerah sampai ke eksportir.  Selain itu, akibat keterbatasan fasilitas infrastruktur pengiriman ikan dari daerah ke beberapa eksportir, kualitas tuna menjadi turun.  Sampai saat ini, di Indonesia eksportir berbagai jenis produk perikanan, termasuk tuna hanya berpusat di tiga kota besar, yaitu Denpasar Bali, Makassar dan Jakarta. 

A. TUNA

Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu mempunyai dua sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang.  Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur.  Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari jari penyokong menutup seluruh ujung hipural.  Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap (Ditjen Perikanan, 1983).
Tuna termasuk perenang cepat dan terkuat di antara ikan ikan yang berangka tulang.  Penyebaran ikan tuna dimulai dari laut merah, laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya.  Juga terdapat di laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang (Djuhanda, 1981).
            Menurut CIC (2002), jenis ikan tuna dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu jenis tuna kecil seperti cakalang (skipjack), tongkol (kawakawa), dan lisong/komu (bullet tuna), serta tuna besar seperti madidinang (yellowfin), mata besar (big eye), albakor (albacore), dan sirip biru (blue fin).
            Ikan Tuna merupakan Salah satu potensi ikan laut yang menjadi andalan di Indonesia yang hidup di laut dalam khususnya di Perairan Indonesia bagian Timur meliputi Laut Makassar, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Sulawesi, Laut Arafuru dan Laut Papua.  Menurut Purwito (2011), potensi produksi tuna di Indonesia hampir mencapai 1,2 juta ton per tahunnya dan nilai ekspor lebih dari 3,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2009.
            Menurut Purwito (2011), produksi tuna di Indonesia pada tahun 2005 dan 2006 sekitar 900.000 ton, memasuki 2007 hingga 2009 terjadi lonjakan kenaikan dengan rata-rata mencapai 1,1 juta ton per tahunnya. Indonesia juga memperlihatkan potensi ekspor tuna yang menjanjikan pada tahun 2005 dengan menembus angka 2,5 miliar Dolar AS, 2006 (2,6 miliar Dolar AS), 2007 (3,1 miliar Dolar AS), 2008 (3,4 miliar Dolar AS) dan 2009 (3,6 miliar Dolar AS).
            Potensi perikanan di Indonesia terdiri dari 11 Wilayah Potensi Perikanan (WPP), yakni Luat Andaman (Selat Malaka), Laut Sumatera bagian Barat, Laut Jawa bagian Selatan, Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Halmahera, Laut Sulawesi, Laut Papua dan Laut Aru.
            Namun, potensi perikanan di Indonesia belum sepenuhnya dieksploitasi. Menurut data dari Departemen Kelautan dan Perikanan, potensi lestari ikan tuna sebesar 473.343.000 ton per tahun , pada tahun 2001 baru dieksploitasi sebanyak 371.864 ton atau baru sekitar 0,079 % dari potensi lestari.  Ada banyak faktor yang diduga merupakan penyebab rendahnya produksi tangkapan dibandingkan potensi yang ada antara lain teknologi penangkapan yang belum maju, jumlah kapal penangkap ikan hingga adanya pencurian ikan (illegal fishing) oleh kapal kapal ikan asing.
            Menurut Purwito (2011), solusi mengatasi kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi ikan tuna antara lain harus ada kerjasama antara pemerintah dengan pelaku usaha perikanan sebagai mitra kerja yang sinergis, jalinan antarpemerintah daerah di kawasan Indonesia dengan tujuan mengoptimalkan sumber daya ikan, adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur produksi perikanan tuna, serta penyediaan insentif dari pemerintah pusat bagi pengusaha  yang ingin membangun perikanan tuna di Indonesia, serta upaya pengendalian produksi mulai dari perbaikan database penangkapan (logbook) dan pengawasan.
Menurut Hengkie (2011) upaya lain untuk mengatasi permasalahan peningkatan kegiatan produksi ikan tuna dapat melalui penegakan aturan, selektivitas alat tangkap, modifikasi armada penangkapan ikan, pendalaman metode penangkapan ikan yang tepat, revitalisasi dan efisiensi penangkapan ikan, pembatasan kapasitas penangkapan, sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan aturan, optimalisasi fungsi prasarana perikanan tangkap dan penguatan kelembagaan (koperasi) khusus pengusaha ikan maupun nelayan.

3 komentar:

  1. Selamat datang di AURADEWA. Situs judi online terpercaya di indonesia.
    Kami menyediakan 6 pasaran terbaik : singapura, hongkong, szechuan, jayapura, thailand dan toto macau.

    Kami juga menyediakan beberapa live casino seperti : roulette, head tail, sicbo, pokerdice, dll.

    Poker Online yang direkomendasi kepada teman - teman yang hobi untuk bermain di gaple28. Minimal depo & wd : Rp. 10.000. Bonus refferal 10%.

    Ayo gabung dengan AURADEWA. minimal depo & wd : Rp. 10.000
    bonus refferal 1% untuk seumur hidup.
    untuk info lebih lanjut hubungi cs yang bertugas :
    BBM : AURADEWA
    LINE : AURADEWA88
    WA : +6285242867561

    Link resmi kami :
    http://auradewa.biz/
    http://auradewa.org/

    BalasHapus
  2. Thanks for info

    https://bit.ly/2AOVe0N

    BalasHapus